MATERI 6 KRIDA
KRIDA BINA LINGKUNGAN SEHAT
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENYEHATAN PERUMAHAN
TUJUAN
1. Dapat mengaplikasikan Rumah Sehat sederhana yang dimulai dari keluarga, tetangga kemudian pada orang lain
2. Dapat mengaplikasikan kesehatan lingkungan perumahan dan dimulai ari lingkungan rumah sendiri kemudian pada tetangga dan orang lain
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang rumah sehat, menjelaskan ukuran dan letak yang tepat dari bagian-bagian rumah yang sehat
4. Dapat memberikan penyuluhan akibat keberadaan binatang / serangga penular penyakit, jenis peyakit yang ditularkannya dan cara mencegahnya
5. Dapat memberikan penyuluhan tentang pencemaran udara menurut tempat, dampak dan yang berisiko terkena pencemaran udara
6. Dapat memberikan penyuluhan tentang dampak radiasi di lingkungan perumahan
7. Dapat membuat rancangan rumah sehat, menentukan letak dan memilih bahan bangunan yang baik
8. Dapat melatih siaga, penggalang dan sesame penegak & pandega tentang rumah sehat
MATERI
1. Udara
• Pencemaran udara
- Pencemaran udara outdoor
- Pencemaran udara indoor
• Yang berisiko terkena pencemaran udara
- Masyarakat yang menempati perumahan yang terletak di dekat jalan raya
- Masyarakat yang bertempat tinggal di daerah industri
- Masyarakat yang terkena asap kebakaran hutan dan pembakaran sampah terbuka
- Masyarakat yang menempati rumah dengan ventilasi/lubang angin yang tidak memenuhi syarat, jendela yang tidak pernah difungsikan, kurang pencahayaan, kelembabab tinggi, asap dapur keluar tidak lancer, penuh sesak barang dan padat penghuni serta ada anggota keluarga yang merokok.
2. Radiasi
• Sumber radiasi di dalam rumah
• Dampak radiasi
• Cara pengendalian dampak radiasi
3. Vektor
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN
TUJUAN
1. Mengetahui bahwa makanan harus terlindungi dari lalat, debu dan binatang lain.
2. Mengetahui bahwa minuman harus dibuat dari air yang telah dimasak atau diolah.
3. Mengetahui bahwa sebelum makan harus mencuci tangan.
4. Mengetahui bahwa sayuran/buah yang dimakan mentah harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan.
5. Mengetahui bahwa peralatan makan dan peralatan masak harus bersih.
6. Dapat melaksanakan dan menjelaskan cara pencucian peralatan makan dan peralatan masak yang sehat.
7. Dapat menjelaskan dan memberi contoh cara pencegahan pencemaran makanan.
8. Dapat menjelaskan pengertian air minum, sumber san fungsinya untuk tubuh manusia.
9. Dapat menjelaskan penyakit bawaan makanan dan cara penularannya melalui makanan dan minuman.
10. Dapat menjelaskan makanan yang boleh dimakan.
11. Dapat mengetahui dan memberi penyuluhan tentang bahaya dan tanda-tanda keracunan makanan.
12. Dapat memberi penyuluhan tentang upaya Hygiene Sanitasi Makanan.
13. Dapat memberi penyuluhan tentang Hygiene Perorangan dan Titik Kendali Kritis Hygiene Sanitasi Makanan.
MATERI
1. Makanan harus terlindung dari debu, lalat dan binatang lain.
2. Minuman harus dibuat dari air minum atau air yang telah dimasak.
3. Mencuci tangan sebelum makan.
4. Sayuran/buah yang dimakan mentah harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan.
5. Peralatan makan dan peralatan masak yang akan digunakan harus bersih.
6. Cara pencucian peralatan makan dan peralatan masak yang sehat.
7. Cara pencegahan pencemaran makanan.
8. Air minum, sumber dan fungsinya untuk tubuh manusia.
9. Penyakit bawaan makanan dan cara penularannya melalui makanan dan minuman.
10. Makanan yang boleh dimakan.
11. Bahaya dan tanda-tanda keracunan makanan.
12. Hygiene sanitasi makanan.
13. Hygiene perorangan.
14. Titik kendali kritis (TKK) hygiene sanitasi makanan.
15. Pertolongan pertama penderita / tersangka keracunan pestisida.
16. Pengobatan keracunan pestisida.
17. Penyuluhan pada masyarakat.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENGAWASAN PESTISIDA
TUJUAN
Dapat mengaplikasikan serta member contoh (menyuluh) hal-hal yang penting tentang pestisida, seperti :
1. Cara-cara masuk pestisida ke dalam tubuh manusia.
2. Gejala-gejala dan tanda-tanda keracunan pestisida.
3. Pertolongan pertama bagi korban keracunan pestisida.
4. Pengobatan keracunan pestisida.
5. Penyuluhan pada masyarakat.
MATERI
1. Cara-cara masuk pestisida ke dalam tubuh manusia.
2. Gejala-gejala dan tanda-tanda keracunan pestisida.
a. Golongan organophosphate.
b. Golongan organokarbamat.
3. Pertolongan pertama bagi korban keracunan pestisida.
4. Pengobatan keracunan pestisida.
5. Penyuluhan pada masyarakat.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENGAWASAN KUALITAS AIR
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya dan tanda-tanda air bersih serta membedakannya dengan air kotor secara sederhana.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang penyakit yang disebabkan oleh air bersih yang tidak memenuhi syarat bakteriologis.
3. Dapat memberikan penyuluhan cara mengangkat/mengambil air dengan tidak mengganggu kualitas air/mutu air.
4. Dapat memberikan penyuluhan cara memperoleh air yang baik secara fisik dan bakteriologis.
5. Dapat memberikan penyuluhan cara memperoleh air bersih melalui proses kimia tertentu.
MATERI
1. Mengetahui dan dapat melakukan cara memperoleh air bersih melalui metoda pengolahan air dengan kimia kaporit tawas, kapur tohor.
2. Mengetahui syarat kualitas air dan dapat membedakan kualitas air yang baik secara fisik.
3. Mengetahui cara dan dapat melakukan pemeriksaan air dengan alat yang sederhana.
4. Dapat melakukan pemeriksaan pH air, secara sederhana dengan komperator yang mempunyai dua tabung atau dengan kertas lakmus.
5. Mengetahui sebab-sebab sabun tidak berbuih karena mengandung zat kimia tertentu.
6. Dapat mengetahui Program Pemerintah tentang kualitas air dan demonstrasi penyaringan/pengolahan air sederhana.
7. Harus dapat melatih anggota Pramuka lainnya (tingkat di bawahnya) untuk mencapai SKK kualitas air dan memperoleh TKK-nya.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENYEHATAN AIR
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang manfaat air dan arti air bagi manusia.
2. Dapat member penyuluhan tentang tanda-tanda air bersih, asal sumber air dan cara mengatasi gangguan fisik (bau, warna, rasa).
3. Dapat megatasi/praktek membuat alat perbaikan kualitas air.
4. Dapat membuat alat peraga/maket tentang alat penurun kadar besi, air gambut, alat saringan sederhana, alat pembubuh kaporit.
MATERI
1. Mengetahui manfaat air bagi manusia.
2. Mangetahui arti air sehat.
3. Mengetahui tanda air bersih.
4. Mengetahui macam asal sumber air.
5. Dapat membedakan air bersih dan air kotor.
6. Mengetahui cara menjaga kebersihan tempat menyimpan air.
7. Air, kesehatan dan jalur penularan penyakit
• Hubungan air dan kesehatan
• Pengaruh parameter menyimpang dari air minum terhadap kesehatan.
• Cara penularan penyakit diare.
• Mengetahui berfungsi atau tidaknya sarana.
8. Mengetahui cara memelihara sarana dan melaksanakan perbaikan ringan pada sarana bila ada kerusakan ringan.
• Pemeliharaan Penampungan Air Hujan (PAH).
• Pemeliharaan sumur.
• Pemeliharaan sumur pompa tangan.
9. Petunjuk penggunaan alat-alat pengeboran yang dipakai dalam pembangunan sumur pompa tangan maupun untuk sumur sintesis.
10. Membuat bangunan sistem penyediaan air.
11. Membersihkan air (terutama untuk rumah tangga).
KRIDA BINA KELUARGA SEHAT
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN IBU
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang peranan ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan ibu hamil.
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan ibu menyusui.
4. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan bayi.
MATERI
1. Peranan ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga.
2. Pentingnya kesehatan ibu.
3. Kapan sebaiknya ibu hamil.
4. Tanda kehamilan.
5. Gangguan kesehatan selama kehamilan.
6. Makanan ibu hamil.
7. Pemeriksaan kehamilan.
8. Perawatan payudara.
9. Ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus (faktor resiko).
10. Tenaga penolong persalinan.
11. Tempat persalinan.
12. Persalinan normal.
13. Cara merawat tali pusat.
14. Bahaya persalinan.
15. Tanda bayi sehat.
16. Perawatan ibu sehabis persalinan.
17. Manfaat menyusui.
18. Cara menyusui.
19. Makanan ibu pada masa menyusui.
20. Kelainan masa nifas/masa menyusui.
21. Pengaturan setelah kehamilan.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN ANAK
TUJUAN
1. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan mengenai masalah utama kesehatan anak di masyarakat.
2. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan bagaimana memelihara kesehatan anak.
3. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan mengenai tanda – tanda anak sehat dan tidak sehat.
4. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan bagaimana menangani anak sakit di rumah.
MATERI
1. Apa masalah utama kesehatan anak di masyarakat?
a. Banyaknya bayi dan anak balita yang meninggal.
b. Banyaknya bayi dan anak balita yang sakit.
c. Tingginya masalah tumbuh kembang bayi dan anak balita.
2. Bagaimana memelihara anak agar sehat?
a. Melaksanakan perawatan dasar pada bayi baru lahir.
b. Melaksanakan perawatan dasar pada bayi dan anak balita.
3. Perkembangan bayi dan anak balita
4. Penyakit berbahaya bagi anak.
a. TB Paru (Tuberculosa Paru)
b. Dipteri
c. Pertusis (batuk rejan, batuk 100 hari, kinkhoest)
d. Tetanus
e. Polio
f. Campak
g. Penyakit kulit : Scabies (gudik atau kudis), borok, kadas, panu, biang keringat.
h. Penyakit saluran pernafasan : influenza, bronchitis, batuk rejan, faringitis, tonsillitis.
i. Penyakit saluran pencernaan : diare, disentri basiler dan amuba.
j. Penyakit mata : penyakit mata karena infeksi.
k. Penyakit telinga, hidung dan tenggorokan
l. Penyakit kecacingan
5. Pertolongan terhadap anak mencret.
6. Pertolongan terhadap anak panas.
7. Tanda – tanda bayi sehat.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN REMAJA
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang proses tumbuh kembang remaja.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang perubahan jasmaniah dan pengaruhnya pada remaja.
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang gangguan fisik pada remaja dan cara mengatasinya.
4. Dapat memberikan penyuluhan tentang perubahan psikologis pada remaja.
MATERI
1. Proses tumbuh kembang.
2. Masa remaja.
3. Citra diri seorang remaja.
4. Siapa yang disebut remaja.
5. Proses tumbuh kembang pada masa remaja.
6. Perubahan jasmaniah yang dialami seorang remaja.
7. Pengaruh perubahan jasmaniah pada citra diri remaja.
8. Gangguan (kelainan) fisik yang bisa terjadi pada remaja.
a. Cedera akibat kecelakaan.
b. Gangguan fisik karena masalah gizi.
c. Kehamilan pada usia remaja.
d. Penyakit menular.
9. Cara mengatasi gangguan fisik pada remaja.
10. Perubahan psikologis remaja.
11. Remaja sebagai penerus generasi bangsa.
a. Masalah kependudukan.
b. Masalah kependudukan dan hubungannya dengan remaja.
12. Gangguan mental (sosialisasi) pada remaja.
a. Gangguan kepribadian.
b. Perubahan psikologis pada remaja.
c. Mengenali remaja dengan kelainan (gangguan) mental atau kepribadian.
d. Kenekalan remaja.
e. Mengenali remaja dengan gangguan (masalah) reproduksi.
f. Mengenali remaja yang ketergantungan obat atau zat (termasuk narkotika).
g. Mngetahui cara pemecahan masalah kesehatan perkawinan (dengan cara KB dan sebagainya).
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN USIA LANJUT
TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan ciri – ciri usia lanjut.
2. Menghormati dan menghargai usia lanjut sesuai dengan kodratnya.
3. Mengetahui fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut.
4. Mampu menjelaskan usia lanjut potensial dan non potensial serta alternatif tempat pelayanan.
5. Mampu memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan usia lanjut.
MATERI
1. Pengertian usia lanjut.
2. Ciri – ciri usia lanjut.
3. Menghormati usia lanjut.
4. Fasilitas pelayanan kesehatan usia lanjut.
5. Usia lanjut potensial terlantar.
6. Usia lanjut potensial tidak terlantar.
7. Usia lanjut non potensial terlantar.
8. Usia lanjut non potensial tidak terlantar.
9. Peran SBH dalam pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat.
10. Penyuluhan yang diberikan pada usia lanjut.
11. Peran SBH dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut di masyarakat.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan tentang makanan yang bermanfaat dan merugikan kesehatan gigi dan mulut.
2. Dapat menjelaskan tentang pertolongan pertama pada sakit gigi berdenyut.
3. Dapat menjelaskan tentang pertolongan pada gusi berdarah/ bengkak.
4. Dapat menjelaskan tentang cara merujuk orang sakit gigi.
5. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang manfaat fluor dalam kesehatan gigi.
6. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut secara sederhana.
7. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
8. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang cara memeriksa gigi dan mulut.
MATERI
1. Makanan yang bermanfaat dan merugikan kesehatan gigi dan mulut.
2. Pertolongan pertama pada sakit gigi berdenyut.
3. Pertolongan pada gusi berdarah/ bengkak.
4. Cara merujuk orang sakit gigi.
5. Manfaat fluor dalam kesehatan gigi.
6. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut secara sederhana.
7. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
8. Cara memeriksa gigi dan mulut.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan ciri perkembangan jiwa remaja.
2. Dapat menjelaskan masalah kesehatan jiwa remaja.
3. Dapat menjelaskan ciri remaja yang menyalahgunakan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Adiktif).
4. Dapat menjelaskan bahaya penggunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Adiktif).
5. Dapat menjelaskan cara meningkatkan taraf kesehatan jiwa remaja.
6. Dapat menjelaskan system rujukan.
MATERI
1. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang ciri perkembangan jiwa remaja.
2. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikanpenyuluhan tentang masalah kesehatan jiwa remaja.
3. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang ciri remaja yang menyalahgunakan NAPZA.
4. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang bahaya menggunakan NAPZA.
5. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang cara meningkatkan taraf kesehatan jiwa remaja.
6. Dapat menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang cara merujuk ke fasilitas kesehatan yang terdekat (perawat, dokter/psikiater) bila menemukan remaja yang menyalahgunakan NAPZA.
KRIDA BINA PENANGGULANGAN PENYAKIT
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA
Tujuan SKK Penanggulangan Penyakit Malaria Golongan Penegak & Pandega
1. Dapat mengaplikasikan penyebab malaria melalui mikroskop.
2. Dapat mengaplikasikan cara penularan penyakit malaria.
3. Dapat mengaplikasikan tentang cara dan dapat membantu pencegahan penyakit malaria.
Materi
1. Tanda-tanda Penyakit Malaria
2. Penyebab
3. Cara Penularan
4. Akibat dari Penyakit Malaria
5. Pencegahan
a. Hindari gigitan nyamuk
b. Membunuh nyamuk
Nyamuk dewasa
Jentik
c. Minum obat anti malaria
6. Pentingnya Pemeriksaan Darah
7. Beda Nyamuk Anopheles dengan Nyamuk Lainnya
8. Siklus Hidup Nyamuk
9. Siklus Parasit Malaria
a. Dalam tubuh nyamuk
b. Dalam tubuh manusia
Perkembangan dalam jaringan
Perkembangan dalam peredaran darah
• Dalam sel-sel darah merah
• Di luar sel-sel darah merah
10. Pengobatan
a. Pengobatan propilaksis
b. Pengobatan malaria klinis
Malaria akut
Malaria kronis
c. Pengobatan radikal
11. Program Pemberantasan Penyakit Malaria
a. Secara operasional (Jawa-Bali & di luar Jawa-Bali)
b. Program Pelita VI
c. Kegiatan pemberantasan
Penanganan penyakit
• Peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan
• Diagnosa malaria
• Pengobatan
Pencegahan penyakit
12. Membantu Petugas Kesehatan (Malaria)
a. Membantu petugas penyemprotan rumah
b. Membantu penebaran ikan pemakan jentik
c. Membantu menjaga lingkungan dari nyamuk malaria
d. Membantu memisahkan kandang ternak dengan tempat tinggal
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Tujuan SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Golongan Penegak & Pandega
1. Mengaplikasikan penyebab, membuat contoh cara penularan dan gejala penyakit secara sederhana
2. Memberikan contoh cara berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah
3. Memberikan contoh cara mencegah penyakit demam berdarah secara tepat
4. Memberikan penyuluhan cara mencegah penyakit demam berdarah
Materi
1. Pengertian Penyakit Demam Berdarah
2. Bahaya Penyakit Demam Berdarah
3. Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah
4. Penyebab
5. Gejala Penyakit Demam Berdarah
6. Pertolongan Pertama
7. Cara Penularan
8. NyamukPenular Demam Berdarah
a. Ciri-ciri nyamuk demam berdarah
b. Daur hidup nyamuk demam berdarah
c. Tempat bersarang dan berkembang biak
Dalam rumah
Luar rumah
9. Pencegahan
10. Cara-cara Meniadakan Sarang Nyamuk
11. Peran
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN RABIES
Tujuan SKK Penanggulangan Rabies Golongan Penegak & Pandega
1. Mengaplikasikan/membuat contoh secara sederhana penyebab, cara penularan dan gejala penyakit anjing gila pada manusia dan hewan (terutama anjing)
2. Mengaplikasikan/membuat contoh cara pencucian luka gigitan anjing
3. Mengaplikasikan/membuat contoh cara memberikan suntikan pada hewan peliharaan (anjing, kucing, kera)
4. Memberikan penyuluhan tentang penyakit anjing gila
Materi
1. Sinonim Rabies
2. Tanda-tanda Rabies Pada Manusia
a. Permulaan
b. Gila
c. Lumpuh
3. Tanda-tanda Rabies Pada Anjing
a. Permulaan
b. Gila
c. Lumpuh
4. Penyebab
5. Cara Penularan
6. Pengobatan
7. Pencegahan
8. Penyebaran
9. Sejarah
10. Diagnosa Rabies
11. Peran Serta
12. Prinsip Pemberantasan
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN DIARE
Tujuan SKK Penanggulangan Diare Golongan Penegak & Pandega
1. Dapat mengaplikasikan diare secara sederhana dan cara pengobatannya
2. Dapat mengaplikasikan tentang gejala-gejala dan akibatnya
3. Dapat memberikan penyuluhan/contoh akibat diare termasuk pencegah
Materi
1. Pengertian Diare
2. Gejala Pokok Penyakit Diare
3. Akibat Diare
4. Cara Menolong Penderita Diare
5. Proses Penularan
6. Pencegahan
7. Menentukan Derajat Dehidrasi
a. Tanpa dehidrasi
b. Dehidrasi ringan/sedang
c. Dehidrasi berat
8. Bahaya Penderita Diare yang Jatuh dalam Keadaan Dehidrasi
9. Manfaat ASI Bagi Penderita Diare
10. Manfaat Makanan yang Bergizi pada Penderita Diare
11. Cara Membuat Larutan Garam Gula
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS
Tujuan SKK Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis Golongan Penegak & Pandega
1. Dapat mengaplikasikan/memberi contoh cara pencegahan TBC
2. Dapat mengaplikasikan/memberi contoh cara pengobatan secara teratur
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang pencegahan TBC
4. Dapat memberikan contoh pencegahan TBC
5. Dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya TBC
Materi
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Gejala
a. Gejala pokok
b. Gejala tambahan
4. Cara Penularan TB Paru
a. Langsung
b. Tidak langsung
5. Program Pemberantasan TBC Paru (P2TB) yang Dilakukan Pemerintah
a. Kegiatan penemuan penderita
Aktif promotif
Pasif promotif
b. Pengobatan penderita
Paduan obat kategori I
Paduan obat kategori II
Paduan obat kategori III
c. Pengendalian penderita
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENYAKIT CACING
Tujuan SKK Penyakit Cacing Golongan Penegak & Pandega
1. Dapat mengaplikasikan cara pencegahan penyakit cacingan
2. Dapat mengaplikasikan cara pengobatan penyakit cacingan
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang pencegahan penyakit cacingan, mengetahui cara pengobatan penyakit cacingan.
Materi
1. Pengertian
2. Tanda-tanda Cacingan
3. Penyebab
4. Cara Penularan
5. Bahaya & Kerugian bagi Penderita Cacingan
6. Cara Mencegah
7. Lingkaran Kehidupan & Proses Penularan Penyakit Cacing
a. Cacing Gelang
b. Cacing Tambang
c. Cacing Cambuk
8. Pengobatan Penderita Cacingan
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERMASUK INFEKSI HIV & AIDS
Tujuan SKK Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Seksual Termasuk Infeksi HIV & AIDS
1. Mengetahui dan dapat menjelaskan pengertian PMS
2. Mengetahui dan dapat menjelaskan gejala dan akibat PMS yang diobati tidak teratur
3. Mengetahui dan dapat menjelaskan cara penularan PMS
4. Mengetahui dan dapat menjelaskan bagaimana cara pencegahan PMS
5. Mengetahui dan menjelaskan hubungan PMS dan HIV/AIDS
6. Mengetahui dimana dapat memperoleh pengobatan dan akibat PMS yang diobati tidak teratur
7. Mengetahui perilaku dan faktor yang mempengaruhi penyebaran PMS
8. Dapat member tahu kepada teman sebaya dikelompoknya
9. Mengetahui dan dapat menjelaskan pengertian HIV/AIDS
10. Mengetahui dan dapat menjelaskan perjalanan penyakit dan gejala HIV/AIDS
11. Mengetahui dan dapat menjelaskan cara penularan HIV/AIDS
12. Mengetahui dan dapat menjelaskan bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS
13. Mengetahui perilaku dan faktor yang mempengaruhi penyebaran HIV/AIDS
14. Dapat member tahu kepada teman sebaya dikelompoknya
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
IMUNISASI
Tujuan SKK Imunisasi
1. Dapat mengaplikasikan tentang manfaat imunisasi
2. Dapat mengaplikasikan tentang siapa yang perlu mendapatkan imunisasi
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang imunisasi
4. Dapat membantu petugas dalam mengajak dan mendorong orang lain agar mau diimunisasi
Materi
1. Apakah imunisasi itu?
2. Penyakit-penyakit berbahaya apa yang dapat dicegah dengan imunisasi saat ini?
a. TB Paru (Tuberkulosis paru/batuk darah)
b. Difteri (Indrak)
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi
a. Tuberculosis (TBC Koch Pulmonum)
b. Difteri
c. Pertunis (Batuk rejan/batuk 100 hari)
d. Tetanus Neonatorum (penyakit sawan/sawan kelabu)
e. Polio (kelumpuhan)
f. Hepatitis B
4. Apa manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak di imunisasi
5. Batuk rejan (Pertunis-kinkhoest = batuk seratus hari)
6. Tetanus
7. Poliomyelitis
8. Gabag (campak/morbili)
9. Hepatitis B
10. Macam-macam vaksin yang dipakai
11. Kapan anak menjadi kebal terhadap penyakit-penyakit
12. Dimana saja mendapatkan pelayanan Imunisasi?
13. Kepada siapa saja Imunisasi harus diberikan?
14. Bagaimana cara mengetahui apakah sudah di Imunisasi?
15. Yang perlu diperhatikan dalam imunisasi
16. Bagaimana cara pemberian imunisasi?
17. Memotivasi ibu-ibu agar membawa bayinya dan juga semua wanita subur dating di Pos Vaksinasi/Posyandu/Puskesmas/Rumah Sakit dan lain-lain pada tanggal yang sudah ditetapkan
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
GAWAT DARURAT
Tujuan SKK Gawat Darurat
1. Dapat mengaplikasikan tanda-tanda SKK Gawat Darurat
2. Dapat mengaplikasikan cara melakukan resusitasi oleh 1 penolong atau 2 penolong
3. Mengaplikasikan keadaan patah tulang dan dapat memasang bidai
4. Menggunakan alat komunikasi radio
Materi
1. Alamat
2. Cara menyampaikan laporan
3. Cara menilai pernafasan dan nadi
4. Cara menghentikan pendarahan
5. Membalut luka
6. Tanda-tanda shock
7. Tindakan untuk mengatasi shock
8. Sistimatika penanggulangan penderita gawat darurat
9. Resusitasi
10. Cara meminta pertolongan segera
11. Cara mengamankan penderita/korban dan tidak memperberat keadaannya
12. Bidai
13. Transportasi penderita
14. Dalam memperagakan cara pemimpin regu Pramuka
KRIDA BINA GIZI
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
PERENCANAAN MENU
TUJUAN SKK PERENCANAAN MENU
1. Menguraikan penggolongan bahan makanan menurut fungsinya.
2. Menguraikan cara penyusunan menu seimbang dengan benar.
3. Menguraikan proses pemasakan yang memenuhi syarat gizi dan kesehatan.
4. Mampu menyusun menu seimbang untuk 3 (tiga) hari.
MATERI
1. Zat gizi dalam bahan makanan.
2. Hidangan makanan sedarhana.
a. Menu gizi seimbang.
b. Merencanakan menu gizi seimbang untuk sehari.
3. Merencanakan menu seimbang untuk 3 (tiga) hari.
4. Memasak menu lengkap untuk sekali makan.
5. Kebutuhan gizi perorangan.
6. Penggunaan daftar bahan makanan penukar.
7. Langkah – langkah perencanaan menu seimbang.
8. Merencanakan menu sekali makan untuk orang banyak.
9. Prinsip perencanaan menu.
a. Memenuhi kebutuhan gizi
b. Sesuai dengan dana yang tersedia
c. Disukai dan memuaskan konsumen yang diberi makan
10. Manfaat suatu perencanaan menu.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
DAPUR UMUM MAKANAN DARURAT
TUJUAN SKK DAPUR UMUM MAKANAN DARURAT
1. Menguraikan persyaratan menu makanan darurat.
2. Menyusun penyelenggaraan dapur umum untuk kegiatan pramuka tingkat nasional.
3. Menilai makanan darurat.
4. Membimbing kelompok pramuka di bawahnya dalam pelaksanaan makanan darurat.
MATERI
1. Arti dapur umum makanan darurat.
2. Syarat – syarat makanan darurat.
3. Perlengkapan dapur umum makanan darurat.
4. Tenaga.
a. Tenaga – tenaga yang bekerja di dapur umum makanan darurat
b. Tenaga yang dikerjakan harus memiliki sikap tenang, tangkas dan cekatan.
c. Untuk memperlancar pekerjaan dan mempermudah pengawasan, petugas – petugas di Dapur umum makanan darurat.
d. Sikap bekerja.
5. Perencanaan menu makanan darurat.
6. Pembagian makanan.
7. Administrasi dapur umum makanan darurat.
8. Persiapan dapur umum makanan darurat.
a. Menentukan lokasi dapur umum makanan darurat.
b. Menyiapkan dapur umum makanan darurat.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA (UPGK) DALAM POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)
TUJUAN TKK – UPGK
1. Melaksanakan kegiatan UPGK di Posyandu.
2. Mengembangkan kegiatan UPGK di Posyandu.
3. Melaksanakan penyuluhan gizi keluarga di Posyandu.
4. Melaksanakan indicator Kadarzi.
MATERI
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
2. Tujuan UPGK
a. Secara umum : meningkatkan kegiatan gizi anggota keluarga.
b. Secara terperinci.
3. Kegiatan umum UPGK.
4. Posyandu.
5. Kegiatan UPGK
a. Kegiatan kesehatan di Posyandu.
b. Kegiatan UPGK di Posyandu.
c. Waktu pemberian.
6. Pengertian keluarga mandiri sadar gizi (kadarzi)
7. Sasaran kadarzi.
8. Sasaran UPGK di Posyandu.
9. KMS – Balita.
10. Tujuan PMT Penyuluhan.
11. PMT Penyuluhan dapat disiapkan.
12. Bagaimana cara mempersiapkan menu acara PMT Penyuluhan.
13. Penyelenggara UPGK/Posyandu.
14. Paket pertolongan gizi.
15. UPGK mempunyai 3 tujuan pokok
16. Tujuan pos pelayanan terpadu
17. Peran pramuka dalam membantu kegiatan penimbangan dan pengisian KMS.
18. Peranan dalam membantu persiapan kegiatan posyandu.
19. Peranan dalam membantu membagikan paket pertolongan gizi.
20. Peranan dalam membantu penyelenggaraan PMT penyuluhan.
21. Peranan dalam mengisi formulir pencatatan dan pelaporan UPGK.
22. Pemantauan pertumbuhan balita.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
PENYULUHAN GIZI
TUJUAN
1. Mengklarifikasikan bahan makanan menurut zat – zat gizi.
2. Menjelaskan berbagai pesan gizi yang baku.
3. Memahami mengenai keadaan gizi.
4. Melaksanakan penyuluhan aneka ragam makanan gizi seimbang di wilayahnya menggunakan alat – alat peraga dan metoda yang sederhana dan tepat.
5. Melaksanakan penyuluhan penyebab kurang gizi.
MATERI
1. Mengenal tiga fungsi makanan.
2. Susunan menu gizi seimbang.
3. Peragaan bahan makanan.
4. Aneka ragam bahan makanan.
5. Memperagakan cara memasak yang benar.
6. Penerapan cara memasak.
7. Memilih bahan makanan bergizi.
8. Memasak secara beregu.
9. Membuat/mempersiapkan alat peraga untuk penyuluhan gizi.
10. Pemanfaatan pekarangan.
11. Melaksanakan penyuluhan gizi berdasarkan KMS.
12. Melakukan penyuluhan kurang vitamin A.
13. Melaksanakan penyuluhan anemia gizi atau kurang darah.
14. Melaksanakan penyuluhan mengenai diare/mencret.
15. Sandiwara/simulasi penyuluhan gizi.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
MENGENAL KEADAAN GIZI
TUJUAN
1. Menjelaskan tanda gizi kurang/buruk dan gizi lebih pada para Pramuka diwilayahnya.
2. Menjelaskan cara pengisian KMS-balita dan KMS Anak Sekolah dengan benar.
3. Menjelaskan jumlah balita gizi kurang/masalah gizi yang utama lainnya di daerahnya.
4. Membantu merujuk kasus gizi buruk pada balita di daerahnya.
MATERI
1. Masalah gizi di Indonesia.
2. Pengertian :
a. Gangguan akibat kurang yodium (GAKY)
b. Anemia gizi
c. KEP (kurang energy protein)
d. Kurang vitamin A
e. Gizi lebih
3. Tanda – tanda penyakit gangguan akibat kurang yodium (GAKY)
4. Kurang Energi Protein (KEP)
5. Tanda – tanda kurang vitamin A.
6. Menilai keadaan gizi diri sendiri
7. Mengenali keadaan gizi balita dan anak remaja.
8. Menilai keadaan gizi pada orang dewasa (>18 tahun) menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh).
9. Memantau berat badan dan tinggi badan.
10. Cara menilai pembesaran kelenjar gondok.
11. Merujuk kasus gizi buruk.
KEWASPADAAN GIZI MASYARAKAT
MATERI
1. Cara mengenal keadaan gizi.
2. Cara mengukur tinggi badan (TB) dan menimbang berat badan (BB).
KRIDA BINA OBAT
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PEMAHAMAN OBAT
TUJUAN
1. Dapat memberi contoh tentang arti, guna, dan bahaya obat.
2. Dapat memberikan contoh obat yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama pada diare, penyakit kulit, batuk, demam, kecacingan dan obat luka bakar ringan.
3. Dapat memberikan contoh bahaya penggunaan obat yang melampaui takaran dan obat yang memakai resep dokter.
4. Dapat memberikan contoh cara menyimpan obat yang baik dan benar.
MATERI
1. Mengetahui arti, guna, dan bahaya obat.
2. Mengetahui obat yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama.
3. Mengetahui bahaya penggunaan obat yang melampaui takaan dan obat yang memakai resep dokter.
4. Mengetahui cara menyimpan obat yang baik dan benar.
5. Mengetahui tanda-tanda obat yang rusak.
6. Obat-obat yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama :
a. Obat diare
b. Penyakit kulit
c. Batuk
d. Demam
e. Penyakit kecacingan
f. Obat luka bakar ringan
7. Mengerti tentang penggolongan obat dan dapat menyimpan obat-obatan.
8. Mengetahui jenis-jenis obat terlarang
9. Melatih sedikitnya seorang pramuka atau anggota masyarakat.
10. Dapat memberi penyuluhan tentang pemahaman obat.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
TAMAN OBAT KELUARGA
TUJUAN
1. Membuat contoh/ramuan TOGA dari 10 jenis TOGA.
2. Memberikan penyuluhan tentang TOGA.
MATERI
1. Pengertian taman obat keluarga.
2. Fungsi taman obat keluarga.
3. Macam tanaman obat.
a. Jenis tanaman obat.
b. Bagian tanaman yang digunakan.
c. Cara panen.
4. Ramuan obat tradisional.
a. Batuk tanpa demam untuk orang dewasa dan anak-anak.
b. Batuk disertai pilek untuk dewasa dan anak-anak.
c. Sariawan.
d. Demam pada anak-anak.
e. Panu.
f. Panu dan kurap.
g. Bisul.
h. Bengkak.
i. Obat mencret.
j. Obat cacing.
k. Obat kencing manis.
5. Cara pembuatan simplia.
a. Pencucian.
b. Pembuatan.
c. Pengeringan.
d. Sortasi.
e. Pewadahan.
6. Cara pengawetan.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA
TUJUAN
1. Menjelaskan tentang arti penyalahgunaan narkotika, alcohol dan zat adiktif lainnya.
2. Menjelaskan tentang ketergantungan dan tanda-tanda penyalahgunaan zat adiktif lainnya.
3. Menjelaskan tentang kelompok rawan yang mengarah penyalahgunaan zat adiktif lainnya.
4. Mengenal UU No. 9/1976 tentang narkotika
5. Mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,alcohol,dan zat adiktif lainnya.
6. Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, alcohol dan zat adiktif lainnya.
7. Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan zat aditif.
8. Telah melatih sedikitnya satu orang anggota pramuka atau masyarakat dalam bidang pencegahan atau penyalahgunaan zat adiktif.
MATERI
1. Mengerti apa yang disebut : Narkotika, Psikitropika dan zat adiktif lainnya.
2. Mengeri arti penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
3. Mengerti apa yang dimaksud dengan ketergantungan.
4. Pramuka ini harus telah memenuhi SKK pencegahan dan penanggulangan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
5. Mengetahui tanda-tanda penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
6. Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika da zat adiktif lainnya.
7. Mengenai Undang-undang No. 9 Tahun 1976 tentang narkotika.
8. Telah melatih sedikitnya satu orang pramuka atau anggota masyarakat sehingga memenuhi SKK (memperoleh TKK) pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
9. Dapat member keterangan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN
TUJUAN
1. Mengetahui bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak.
2. Mengetahui zat pewarna dan bahan alam yang biasa digunakan untuk makanan.
3. Mengetahui arti kadaluarsa yang tercantum pada makanan kaleng atau susu dalam karton.
4. Dapat membuat makanan atau minuman yang tidak membahayakan kesehatan.
5. Dapat menjelaskan kepada temen-temennya untuk tidak enggunakan zat warna yang tidak boleh digunakan.
6. Menjelaskan bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
7. Menjelaskan bentuk rupa penyebab kerusakan makanan kaleng.
8. Menjelaskan sedikitnya 2 macam zat warna dari bahan alam dan sintetis yang boleh digunakan untuk makanan.
9. Mengerti akibat penggunaan at pewarna sintesis yang membahayakan kesehatan apabila digunakan dalam makanan.
10. Mengerti maksud penggunaan pemanis buatan.
11. Dapat menunjukkan kadaluwarsa pada kaleng makanan/minuman.
12. Dapat emberikan penyuluhan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan, bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak dan penggunaan zat pewarna dari bahan sintetis serta bahayanya.
13. Telah melatih seorang pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.Mengetahui peraturan pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
14. Mengetahui peraturan Pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
MATERI
1. Mengerti bentuk dan rupa makanan kalengan yang rusak.
2. Mengerti zat warna dari bahan alam yang biasa digunakan untuk makanan.
3. Mengerti kadaluwarsa yang tercantum pada makanan atau minuman kaleng atau minuman atau susu dalam karton.
4. Bahan yang dimakan/diminum membahayakan kesehatan.
5. Zat warna kimia/sintesis yang dapat digunakan dalam makanan.
6. Makanan dan minuman yang tidak membahayakan kesehatan.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PEMBINAAN KOSMETIKA
TUJUAN
1. Dapat menunjukkan kosmetika yang rusak.
2. Dapat membuat bedak (bedak dingin), pembasmi bau badan, pencuci rambut dan minyak rambut.
3. Dapat membuat detergen.
4. Dapat membuat sabun.
5. Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok anggota pramuka atau anggota masyarakat lainnya tentang cara pembuatan kosmetika.
6. Tahu peraturan-peraturan tentang kosmetika.
7. Dapat mengusahakan perusahaan pembuatan kosmetika.
8. Telah melatih seorang anggota pramuka dalam bidang pembinaan kosmetika.
MATERI
1. Mengerti kegunaan kosmetika secara lebih luas.
2. Kosmetika sehari-hari yang kita gunakan.
3. Bahan kosmetika yang berasal dari tanaman lidah buaya, orang aring, kemiri dan daun mangkokan dapat memelihara rambut.
4. Contoh kosmetika yang dapat digunakan turun-temurun sejak nenek moyang kita.
5. Cara pembuatan kosmetika sederhana.
6. Tahu peraturan-peraturan tentang kosmetika.
7. Membuat sabun dan detergen.
KRIDA BINA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI RUMAH TANGGA
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di rumah tangga.
2. Memahami manfaat PHBS di rumah tangga.
3. Dapat melaksanakan PHBS di rumah tangga.
4. Mengerti syarat rumah tangga ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di rumah tangga.
6. Mampu memahami materi PHBS di rumah tangga.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di rumah tangga.
8. Mampu membina PHBS di rumah tangga bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di rumah tangga dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di rumah tangga.
2. Manfaat melaksanakan PHBS di rumah tangga.
3. Peran Pramuka dalam melaksanakan PHBS di rumah tangga pada lingkungan rumah, teman sebaya dan lingkungan sekitarnya.
4. Syarat rumah tangga ber-PHBS.
5. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
6. Memberi bayi ASI eksklusif.
7. Menimbang balita setiap bulan.
8. Menggunakan air bersih.
9. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
10. Menggunakan jamban.
11. Memberantas jentik di rumah.
12. Makan sayur dan buah setiap hari.
13. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
14. Tidak merokok di dalam rumah.
15. Langkah – langkah penerapan PHBS di rumah tangga pada keluarga dan teman sebaya.
16. Langkah – langkah penerapan PHBS di rumah tangga pada lingkungan masyarakat.
17. Memberikan penyuluhan PHBS di rumah tangga dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI SEKOLAH
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di sekolah.
2. Memahami manfaat PHBS di sekolah.
3. Dapat melaksanakan PHBS di sekolah.
4. Mengerti syarat sekolah ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di sekolah.
6. Mampu memahami materi PHBS di sekolah.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di sekolah.
8. Mampu membina PHBS di sekolah bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di sekolah dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di sekolah.
2. Manfaat melaksanakan PHBS di sekolah.
3. Peran Pramuka dalam melaksanakan PHBS di sekolah pada lingkungan keluarga dan teman sebaya.
4. Syarat sekolah ber-PHBS.
5. Tidak jajan di sembarang tempat, harus di kantin sekolah.
6. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
7. Buang air kecil dan buag air besar di jamban sekolah.
8. Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah.
9. Tidak merokok di sekolah.
10. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan minimal 6 bulan sekali.
11. Membuang sampah pada tempatnya.
12. Memberantas jentik di sekolah.
13. Langkah – langkah penerapan PHBS di sekolah pada keluarga dan teman sebaya.
14. Langkah – langkah penerapan PHBS di sekolah pada lingkungan masyarakat.
15. Memberikan penyuluhan PHBS di sekolah dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI TEMPAT – TEMPAT UMUM
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di tempat – tempat umum.
2. Memahami manfaat PHBS di tempat – tempat umum.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
4. Mengerti syarat tempat – tempat umum ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
6. Mampu memahami materi PHBS di tempat – tempat umum.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
8. Mampu membina PHBS di tempat – tempat umum bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di tempat – tempat umum dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di tempat – tempat umum.
2. Manfaat PHBS di tempat – tempat umum.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
4. Syarat tempat – tempat umum ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
6. Menggunakan air bersih.
7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
8. Menggunakan jamban.
9. Membuang sampah pada tempatnya.
10. Tidak merokok di tempat – tempat umum.
11. Menutup makanan dan minuman.
12. Tidak meludah sembarangan.
13. Memberantas jentik di tempat – tempat umum.
14. Langkah – langkah penerapan PHBS di tempat – tempat umum pada keluarga dan teman sebaya.
15. Membina PHBS di tempat – tempat umum bagi masyarakat.
16. Memberikan penyuluhan PHBS di tempat – tempat umum dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI TEMPAT KERJA
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di tempat kerja.
2. Memahami manfaat PHBS di tempat kerja.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat kerja.
4. Mengerti syarat tempat kerja ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat kerja umum.
6. Mampu memahami materi PHBS di tempat kerja umum.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat kerja .
8. Mampu membina PHBS di tempat kerja bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di tempat kerja dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di tempat kerja.
2. Manfaat PHBS di tempat kerja.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat kerja.
4. Syarat tempat kerja ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di tempat kerja.
6. Mengkonsumsi makanan bergii dari kantin di tempat kerja.
7. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
8. Tidak merokok di tempat kerja.
9. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
10. Menggunakan air bersih.
11. Memberantas jentik di tempat kerja.
12. Menggunakan jamban.
13. Membuang sampah pada tempatnya.
14. Langkah – langkah penerapan PHBS di tempat kerja pada keluarga dan teman sebaya.
15. Langkah – langkah penerapan PHBS di tempat kerja pada lingkungan masyarakat.
16. Memberikan penyuluhan PHBS di tempat kerja dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di institusi kesehatan.
2. Memahami manfaat PHBS di institusi kesehatan.
3. Dapat melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
4. Mengerti syarat institusi kesehatan ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
6. Mampu memahami materi PHBS di institusi kesehatan.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
8. Mampu membina PHBS di institusi kesehatan bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di institusi kesehatan dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di institusi kesehatan.
2. Manfaat PHBS di institusi kesehatan.
3. Dapat melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
4. Syarat institusi kesehatan ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di institusi kesehatan pada lingkungan keluarga dan teman sebaya.
6. Menggunakan air bersih.
7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
8. Menggunakan jamban.
9. Membuang sampah pada tempatnya.
10. Tidak merokok di institusi kesehatan.
11. Tidak meludah sembarangan.
12. Memberantas jentik di institusi kesehatan.
13. Langkah – langkah penerapan PHBS di institusi kesehatan pada keluarga dan teman sebaya.
14. Langkah – langkah penerapan PHBS di institusi kesehatan pada lingkungan masyarakat.
15. Memberikan penyuluhan PHBS di institusi kesehatan dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENYEHATAN PERUMAHAN
TUJUAN
1. Dapat mengaplikasikan Rumah Sehat sederhana yang dimulai dari keluarga, tetangga kemudian pada orang lain
2. Dapat mengaplikasikan kesehatan lingkungan perumahan dan dimulai ari lingkungan rumah sendiri kemudian pada tetangga dan orang lain
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang rumah sehat, menjelaskan ukuran dan letak yang tepat dari bagian-bagian rumah yang sehat
4. Dapat memberikan penyuluhan akibat keberadaan binatang / serangga penular penyakit, jenis peyakit yang ditularkannya dan cara mencegahnya
5. Dapat memberikan penyuluhan tentang pencemaran udara menurut tempat, dampak dan yang berisiko terkena pencemaran udara
6. Dapat memberikan penyuluhan tentang dampak radiasi di lingkungan perumahan
7. Dapat membuat rancangan rumah sehat, menentukan letak dan memilih bahan bangunan yang baik
8. Dapat melatih siaga, penggalang dan sesame penegak & pandega tentang rumah sehat
MATERI
1. Udara
• Pencemaran udara
- Pencemaran udara outdoor
- Pencemaran udara indoor
• Yang berisiko terkena pencemaran udara
- Masyarakat yang menempati perumahan yang terletak di dekat jalan raya
- Masyarakat yang bertempat tinggal di daerah industri
- Masyarakat yang terkena asap kebakaran hutan dan pembakaran sampah terbuka
- Masyarakat yang menempati rumah dengan ventilasi/lubang angin yang tidak memenuhi syarat, jendela yang tidak pernah difungsikan, kurang pencahayaan, kelembabab tinggi, asap dapur keluar tidak lancer, penuh sesak barang dan padat penghuni serta ada anggota keluarga yang merokok.
2. Radiasi
• Sumber radiasi di dalam rumah
• Dampak radiasi
• Cara pengendalian dampak radiasi
3. Vektor
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENYEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN
TUJUAN
1. Mengetahui bahwa makanan harus terlindungi dari lalat, debu dan binatang lain.
2. Mengetahui bahwa minuman harus dibuat dari air yang telah dimasak atau diolah.
3. Mengetahui bahwa sebelum makan harus mencuci tangan.
4. Mengetahui bahwa sayuran/buah yang dimakan mentah harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan.
5. Mengetahui bahwa peralatan makan dan peralatan masak harus bersih.
6. Dapat melaksanakan dan menjelaskan cara pencucian peralatan makan dan peralatan masak yang sehat.
7. Dapat menjelaskan dan memberi contoh cara pencegahan pencemaran makanan.
8. Dapat menjelaskan pengertian air minum, sumber san fungsinya untuk tubuh manusia.
9. Dapat menjelaskan penyakit bawaan makanan dan cara penularannya melalui makanan dan minuman.
10. Dapat menjelaskan makanan yang boleh dimakan.
11. Dapat mengetahui dan memberi penyuluhan tentang bahaya dan tanda-tanda keracunan makanan.
12. Dapat memberi penyuluhan tentang upaya Hygiene Sanitasi Makanan.
13. Dapat memberi penyuluhan tentang Hygiene Perorangan dan Titik Kendali Kritis Hygiene Sanitasi Makanan.
MATERI
1. Makanan harus terlindung dari debu, lalat dan binatang lain.
2. Minuman harus dibuat dari air minum atau air yang telah dimasak.
3. Mencuci tangan sebelum makan.
4. Sayuran/buah yang dimakan mentah harus dicuci terlebih dahulu sebelum dimakan.
5. Peralatan makan dan peralatan masak yang akan digunakan harus bersih.
6. Cara pencucian peralatan makan dan peralatan masak yang sehat.
7. Cara pencegahan pencemaran makanan.
8. Air minum, sumber dan fungsinya untuk tubuh manusia.
9. Penyakit bawaan makanan dan cara penularannya melalui makanan dan minuman.
10. Makanan yang boleh dimakan.
11. Bahaya dan tanda-tanda keracunan makanan.
12. Hygiene sanitasi makanan.
13. Hygiene perorangan.
14. Titik kendali kritis (TKK) hygiene sanitasi makanan.
15. Pertolongan pertama penderita / tersangka keracunan pestisida.
16. Pengobatan keracunan pestisida.
17. Penyuluhan pada masyarakat.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENGAWASAN PESTISIDA
TUJUAN
Dapat mengaplikasikan serta member contoh (menyuluh) hal-hal yang penting tentang pestisida, seperti :
1. Cara-cara masuk pestisida ke dalam tubuh manusia.
2. Gejala-gejala dan tanda-tanda keracunan pestisida.
3. Pertolongan pertama bagi korban keracunan pestisida.
4. Pengobatan keracunan pestisida.
5. Penyuluhan pada masyarakat.
MATERI
1. Cara-cara masuk pestisida ke dalam tubuh manusia.
2. Gejala-gejala dan tanda-tanda keracunan pestisida.
a. Golongan organophosphate.
b. Golongan organokarbamat.
3. Pertolongan pertama bagi korban keracunan pestisida.
4. Pengobatan keracunan pestisida.
5. Penyuluhan pada masyarakat.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENGAWASAN KUALITAS AIR
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya dan tanda-tanda air bersih serta membedakannya dengan air kotor secara sederhana.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang penyakit yang disebabkan oleh air bersih yang tidak memenuhi syarat bakteriologis.
3. Dapat memberikan penyuluhan cara mengangkat/mengambil air dengan tidak mengganggu kualitas air/mutu air.
4. Dapat memberikan penyuluhan cara memperoleh air yang baik secara fisik dan bakteriologis.
5. Dapat memberikan penyuluhan cara memperoleh air bersih melalui proses kimia tertentu.
MATERI
1. Mengetahui dan dapat melakukan cara memperoleh air bersih melalui metoda pengolahan air dengan kimia kaporit tawas, kapur tohor.
2. Mengetahui syarat kualitas air dan dapat membedakan kualitas air yang baik secara fisik.
3. Mengetahui cara dan dapat melakukan pemeriksaan air dengan alat yang sederhana.
4. Dapat melakukan pemeriksaan pH air, secara sederhana dengan komperator yang mempunyai dua tabung atau dengan kertas lakmus.
5. Mengetahui sebab-sebab sabun tidak berbuih karena mengandung zat kimia tertentu.
6. Dapat mengetahui Program Pemerintah tentang kualitas air dan demonstrasi penyaringan/pengolahan air sederhana.
7. Harus dapat melatih anggota Pramuka lainnya (tingkat di bawahnya) untuk mencapai SKK kualitas air dan memperoleh TKK-nya.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENYEHATAN AIR
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang manfaat air dan arti air bagi manusia.
2. Dapat member penyuluhan tentang tanda-tanda air bersih, asal sumber air dan cara mengatasi gangguan fisik (bau, warna, rasa).
3. Dapat megatasi/praktek membuat alat perbaikan kualitas air.
4. Dapat membuat alat peraga/maket tentang alat penurun kadar besi, air gambut, alat saringan sederhana, alat pembubuh kaporit.
MATERI
1. Mengetahui manfaat air bagi manusia.
2. Mangetahui arti air sehat.
3. Mengetahui tanda air bersih.
4. Mengetahui macam asal sumber air.
5. Dapat membedakan air bersih dan air kotor.
6. Mengetahui cara menjaga kebersihan tempat menyimpan air.
7. Air, kesehatan dan jalur penularan penyakit
• Hubungan air dan kesehatan
• Pengaruh parameter menyimpang dari air minum terhadap kesehatan.
• Cara penularan penyakit diare.
• Mengetahui berfungsi atau tidaknya sarana.
8. Mengetahui cara memelihara sarana dan melaksanakan perbaikan ringan pada sarana bila ada kerusakan ringan.
• Pemeliharaan Penampungan Air Hujan (PAH).
• Pemeliharaan sumur.
• Pemeliharaan sumur pompa tangan.
9. Petunjuk penggunaan alat-alat pengeboran yang dipakai dalam pembangunan sumur pompa tangan maupun untuk sumur sintesis.
10. Membuat bangunan sistem penyediaan air.
11. Membersihkan air (terutama untuk rumah tangga).
KRIDA BINA KELUARGA SEHAT
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN IBU
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang peranan ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan ibu hamil.
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan ibu menyusui.
4. Dapat memberikan penyuluhan tentang perawatan kesehatan bayi.
MATERI
1. Peranan ibu sebagai pemelihara kesehatan keluarga.
2. Pentingnya kesehatan ibu.
3. Kapan sebaiknya ibu hamil.
4. Tanda kehamilan.
5. Gangguan kesehatan selama kehamilan.
6. Makanan ibu hamil.
7. Pemeriksaan kehamilan.
8. Perawatan payudara.
9. Ibu hamil yang memerlukan perhatian khusus (faktor resiko).
10. Tenaga penolong persalinan.
11. Tempat persalinan.
12. Persalinan normal.
13. Cara merawat tali pusat.
14. Bahaya persalinan.
15. Tanda bayi sehat.
16. Perawatan ibu sehabis persalinan.
17. Manfaat menyusui.
18. Cara menyusui.
19. Makanan ibu pada masa menyusui.
20. Kelainan masa nifas/masa menyusui.
21. Pengaturan setelah kehamilan.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN ANAK
TUJUAN
1. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan mengenai masalah utama kesehatan anak di masyarakat.
2. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan bagaimana memelihara kesehatan anak.
3. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan mengenai tanda – tanda anak sehat dan tidak sehat.
4. Mengetahui, mampu menjelaskan dan memberikan penyuluhan bagaimana menangani anak sakit di rumah.
MATERI
1. Apa masalah utama kesehatan anak di masyarakat?
a. Banyaknya bayi dan anak balita yang meninggal.
b. Banyaknya bayi dan anak balita yang sakit.
c. Tingginya masalah tumbuh kembang bayi dan anak balita.
2. Bagaimana memelihara anak agar sehat?
a. Melaksanakan perawatan dasar pada bayi baru lahir.
b. Melaksanakan perawatan dasar pada bayi dan anak balita.
3. Perkembangan bayi dan anak balita
4. Penyakit berbahaya bagi anak.
a. TB Paru (Tuberculosa Paru)
b. Dipteri
c. Pertusis (batuk rejan, batuk 100 hari, kinkhoest)
d. Tetanus
e. Polio
f. Campak
g. Penyakit kulit : Scabies (gudik atau kudis), borok, kadas, panu, biang keringat.
h. Penyakit saluran pernafasan : influenza, bronchitis, batuk rejan, faringitis, tonsillitis.
i. Penyakit saluran pencernaan : diare, disentri basiler dan amuba.
j. Penyakit mata : penyakit mata karena infeksi.
k. Penyakit telinga, hidung dan tenggorokan
l. Penyakit kecacingan
5. Pertolongan terhadap anak mencret.
6. Pertolongan terhadap anak panas.
7. Tanda – tanda bayi sehat.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN REMAJA
TUJUAN
1. Dapat memberikan penyuluhan tentang proses tumbuh kembang remaja.
2. Dapat memberikan penyuluhan tentang perubahan jasmaniah dan pengaruhnya pada remaja.
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang gangguan fisik pada remaja dan cara mengatasinya.
4. Dapat memberikan penyuluhan tentang perubahan psikologis pada remaja.
MATERI
1. Proses tumbuh kembang.
2. Masa remaja.
3. Citra diri seorang remaja.
4. Siapa yang disebut remaja.
5. Proses tumbuh kembang pada masa remaja.
6. Perubahan jasmaniah yang dialami seorang remaja.
7. Pengaruh perubahan jasmaniah pada citra diri remaja.
8. Gangguan (kelainan) fisik yang bisa terjadi pada remaja.
a. Cedera akibat kecelakaan.
b. Gangguan fisik karena masalah gizi.
c. Kehamilan pada usia remaja.
d. Penyakit menular.
9. Cara mengatasi gangguan fisik pada remaja.
10. Perubahan psikologis remaja.
11. Remaja sebagai penerus generasi bangsa.
a. Masalah kependudukan.
b. Masalah kependudukan dan hubungannya dengan remaja.
12. Gangguan mental (sosialisasi) pada remaja.
a. Gangguan kepribadian.
b. Perubahan psikologis pada remaja.
c. Mengenali remaja dengan kelainan (gangguan) mental atau kepribadian.
d. Kenekalan remaja.
e. Mengenali remaja dengan gangguan (masalah) reproduksi.
f. Mengenali remaja yang ketergantungan obat atau zat (termasuk narkotika).
g. Mngetahui cara pemecahan masalah kesehatan perkawinan (dengan cara KB dan sebagainya).
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN USIA LANJUT
TUJUAN
1. Mengetahui pengertian dan ciri – ciri usia lanjut.
2. Menghormati dan menghargai usia lanjut sesuai dengan kodratnya.
3. Mengetahui fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi usia lanjut.
4. Mampu menjelaskan usia lanjut potensial dan non potensial serta alternatif tempat pelayanan.
5. Mampu memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan usia lanjut.
MATERI
1. Pengertian usia lanjut.
2. Ciri – ciri usia lanjut.
3. Menghormati usia lanjut.
4. Fasilitas pelayanan kesehatan usia lanjut.
5. Usia lanjut potensial terlantar.
6. Usia lanjut potensial tidak terlantar.
7. Usia lanjut non potensial terlantar.
8. Usia lanjut non potensial tidak terlantar.
9. Peran SBH dalam pelayanan kesehatan usia lanjut di masyarakat.
10. Penyuluhan yang diberikan pada usia lanjut.
11. Peran SBH dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan usia lanjut di masyarakat.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan tentang makanan yang bermanfaat dan merugikan kesehatan gigi dan mulut.
2. Dapat menjelaskan tentang pertolongan pertama pada sakit gigi berdenyut.
3. Dapat menjelaskan tentang pertolongan pada gusi berdarah/ bengkak.
4. Dapat menjelaskan tentang cara merujuk orang sakit gigi.
5. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang manfaat fluor dalam kesehatan gigi.
6. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut secara sederhana.
7. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
8. Dapat melakukan penyuluhan serta memberi contoh tentang cara memeriksa gigi dan mulut.
MATERI
1. Makanan yang bermanfaat dan merugikan kesehatan gigi dan mulut.
2. Pertolongan pertama pada sakit gigi berdenyut.
3. Pertolongan pada gusi berdarah/ bengkak.
4. Cara merujuk orang sakit gigi.
5. Manfaat fluor dalam kesehatan gigi.
6. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut secara sederhana.
7. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kesehatan gigi dan mulut.
8. Cara memeriksa gigi dan mulut.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT
TUJUAN
1. Dapat menjelaskan ciri perkembangan jiwa remaja.
2. Dapat menjelaskan masalah kesehatan jiwa remaja.
3. Dapat menjelaskan ciri remaja yang menyalahgunakan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Adiktif).
4. Dapat menjelaskan bahaya penggunaan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, Zat Adiktif).
5. Dapat menjelaskan cara meningkatkan taraf kesehatan jiwa remaja.
6. Dapat menjelaskan system rujukan.
MATERI
1. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang ciri perkembangan jiwa remaja.
2. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikanpenyuluhan tentang masalah kesehatan jiwa remaja.
3. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang ciri remaja yang menyalahgunakan NAPZA.
4. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang bahaya menggunakan NAPZA.
5. Dapat mengerti, menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang cara meningkatkan taraf kesehatan jiwa remaja.
6. Dapat menjelaskan dan memberikan penyuluhan tentang cara merujuk ke fasilitas kesehatan yang terdekat (perawat, dokter/psikiater) bila menemukan remaja yang menyalahgunakan NAPZA.
KRIDA BINA PENANGGULANGAN PENYAKIT
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN PENYAKIT MALARIA
Tujuan SKK Penanggulangan Penyakit Malaria Golongan Penegak & Pandega
1. Dapat mengaplikasikan penyebab malaria melalui mikroskop.
2. Dapat mengaplikasikan cara penularan penyakit malaria.
3. Dapat mengaplikasikan tentang cara dan dapat membantu pencegahan penyakit malaria.
Materi
1. Tanda-tanda Penyakit Malaria
2. Penyebab
3. Cara Penularan
4. Akibat dari Penyakit Malaria
5. Pencegahan
a. Hindari gigitan nyamuk
b. Membunuh nyamuk
Nyamuk dewasa
Jentik
c. Minum obat anti malaria
6. Pentingnya Pemeriksaan Darah
7. Beda Nyamuk Anopheles dengan Nyamuk Lainnya
8. Siklus Hidup Nyamuk
9. Siklus Parasit Malaria
a. Dalam tubuh nyamuk
b. Dalam tubuh manusia
Perkembangan dalam jaringan
Perkembangan dalam peredaran darah
• Dalam sel-sel darah merah
• Di luar sel-sel darah merah
10. Pengobatan
a. Pengobatan propilaksis
b. Pengobatan malaria klinis
Malaria akut
Malaria kronis
c. Pengobatan radikal
11. Program Pemberantasan Penyakit Malaria
a. Secara operasional (Jawa-Bali & di luar Jawa-Bali)
b. Program Pelita VI
c. Kegiatan pemberantasan
Penanganan penyakit
• Peningkatan jangkauan dan kualitas pelayanan
• Diagnosa malaria
• Pengobatan
Pencegahan penyakit
12. Membantu Petugas Kesehatan (Malaria)
a. Membantu petugas penyemprotan rumah
b. Membantu penebaran ikan pemakan jentik
c. Membantu menjaga lingkungan dari nyamuk malaria
d. Membantu memisahkan kandang ternak dengan tempat tinggal
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Tujuan SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah Golongan Penegak & Pandega
1. Mengaplikasikan penyebab, membuat contoh cara penularan dan gejala penyakit secara sederhana
2. Memberikan contoh cara berkembangbiaknya nyamuk demam berdarah
3. Memberikan contoh cara mencegah penyakit demam berdarah secara tepat
4. Memberikan penyuluhan cara mencegah penyakit demam berdarah
Materi
1. Pengertian Penyakit Demam Berdarah
2. Bahaya Penyakit Demam Berdarah
3. Tanda-tanda Penyakit Demam Berdarah
4. Penyebab
5. Gejala Penyakit Demam Berdarah
6. Pertolongan Pertama
7. Cara Penularan
8. NyamukPenular Demam Berdarah
a. Ciri-ciri nyamuk demam berdarah
b. Daur hidup nyamuk demam berdarah
c. Tempat bersarang dan berkembang biak
Dalam rumah
Luar rumah
9. Pencegahan
10. Cara-cara Meniadakan Sarang Nyamuk
11. Peran
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN RABIES
Tujuan SKK Penanggulangan Rabies Golongan Penegak & Pandega
1. Mengaplikasikan/membuat contoh secara sederhana penyebab, cara penularan dan gejala penyakit anjing gila pada manusia dan hewan (terutama anjing)
2. Mengaplikasikan/membuat contoh cara pencucian luka gigitan anjing
3. Mengaplikasikan/membuat contoh cara memberikan suntikan pada hewan peliharaan (anjing, kucing, kera)
4. Memberikan penyuluhan tentang penyakit anjing gila
Materi
1. Sinonim Rabies
2. Tanda-tanda Rabies Pada Manusia
a. Permulaan
b. Gila
c. Lumpuh
3. Tanda-tanda Rabies Pada Anjing
a. Permulaan
b. Gila
c. Lumpuh
4. Penyebab
5. Cara Penularan
6. Pengobatan
7. Pencegahan
8. Penyebaran
9. Sejarah
10. Diagnosa Rabies
11. Peran Serta
12. Prinsip Pemberantasan
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN DIARE
Tujuan SKK Penanggulangan Diare Golongan Penegak & Pandega
1. Dapat mengaplikasikan diare secara sederhana dan cara pengobatannya
2. Dapat mengaplikasikan tentang gejala-gejala dan akibatnya
3. Dapat memberikan penyuluhan/contoh akibat diare termasuk pencegah
Materi
1. Pengertian Diare
2. Gejala Pokok Penyakit Diare
3. Akibat Diare
4. Cara Menolong Penderita Diare
5. Proses Penularan
6. Pencegahan
7. Menentukan Derajat Dehidrasi
a. Tanpa dehidrasi
b. Dehidrasi ringan/sedang
c. Dehidrasi berat
8. Bahaya Penderita Diare yang Jatuh dalam Keadaan Dehidrasi
9. Manfaat ASI Bagi Penderita Diare
10. Manfaat Makanan yang Bergizi pada Penderita Diare
11. Cara Membuat Larutan Garam Gula
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENANGGULANGAN PENYAKIT TUBERKULOSIS
Tujuan SKK Penanggulangan Penyakit Tuberkulosis Golongan Penegak & Pandega
1. Dapat mengaplikasikan/memberi contoh cara pencegahan TBC
2. Dapat mengaplikasikan/memberi contoh cara pengobatan secara teratur
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang pencegahan TBC
4. Dapat memberikan contoh pencegahan TBC
5. Dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya TBC
Materi
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Gejala
a. Gejala pokok
b. Gejala tambahan
4. Cara Penularan TB Paru
a. Langsung
b. Tidak langsung
5. Program Pemberantasan TBC Paru (P2TB) yang Dilakukan Pemerintah
a. Kegiatan penemuan penderita
Aktif promotif
Pasif promotif
b. Pengobatan penderita
Paduan obat kategori I
Paduan obat kategori II
Paduan obat kategori III
c. Pengendalian penderita
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENYAKIT CACING
Tujuan SKK Penyakit Cacing Golongan Penegak & Pandega
1. Dapat mengaplikasikan cara pencegahan penyakit cacingan
2. Dapat mengaplikasikan cara pengobatan penyakit cacingan
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang pencegahan penyakit cacingan, mengetahui cara pengobatan penyakit cacingan.
Materi
1. Pengertian
2. Tanda-tanda Cacingan
3. Penyebab
4. Cara Penularan
5. Bahaya & Kerugian bagi Penderita Cacingan
6. Cara Mencegah
7. Lingkaran Kehidupan & Proses Penularan Penyakit Cacing
a. Cacing Gelang
b. Cacing Tambang
c. Cacing Cambuk
8. Pengobatan Penderita Cacingan
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PEMBERANTASAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL TERMASUK INFEKSI HIV & AIDS
Tujuan SKK Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Seksual Termasuk Infeksi HIV & AIDS
1. Mengetahui dan dapat menjelaskan pengertian PMS
2. Mengetahui dan dapat menjelaskan gejala dan akibat PMS yang diobati tidak teratur
3. Mengetahui dan dapat menjelaskan cara penularan PMS
4. Mengetahui dan dapat menjelaskan bagaimana cara pencegahan PMS
5. Mengetahui dan menjelaskan hubungan PMS dan HIV/AIDS
6. Mengetahui dimana dapat memperoleh pengobatan dan akibat PMS yang diobati tidak teratur
7. Mengetahui perilaku dan faktor yang mempengaruhi penyebaran PMS
8. Dapat member tahu kepada teman sebaya dikelompoknya
9. Mengetahui dan dapat menjelaskan pengertian HIV/AIDS
10. Mengetahui dan dapat menjelaskan perjalanan penyakit dan gejala HIV/AIDS
11. Mengetahui dan dapat menjelaskan cara penularan HIV/AIDS
12. Mengetahui dan dapat menjelaskan bagaimana cara pencegahan HIV/AIDS
13. Mengetahui perilaku dan faktor yang mempengaruhi penyebaran HIV/AIDS
14. Dapat member tahu kepada teman sebaya dikelompoknya
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
IMUNISASI
Tujuan SKK Imunisasi
1. Dapat mengaplikasikan tentang manfaat imunisasi
2. Dapat mengaplikasikan tentang siapa yang perlu mendapatkan imunisasi
3. Dapat memberikan penyuluhan tentang imunisasi
4. Dapat membantu petugas dalam mengajak dan mendorong orang lain agar mau diimunisasi
Materi
1. Apakah imunisasi itu?
2. Penyakit-penyakit berbahaya apa yang dapat dicegah dengan imunisasi saat ini?
a. TB Paru (Tuberkulosis paru/batuk darah)
b. Difteri (Indrak)
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi
a. Tuberculosis (TBC Koch Pulmonum)
b. Difteri
c. Pertunis (Batuk rejan/batuk 100 hari)
d. Tetanus Neonatorum (penyakit sawan/sawan kelabu)
e. Polio (kelumpuhan)
f. Hepatitis B
4. Apa manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak di imunisasi
5. Batuk rejan (Pertunis-kinkhoest = batuk seratus hari)
6. Tetanus
7. Poliomyelitis
8. Gabag (campak/morbili)
9. Hepatitis B
10. Macam-macam vaksin yang dipakai
11. Kapan anak menjadi kebal terhadap penyakit-penyakit
12. Dimana saja mendapatkan pelayanan Imunisasi?
13. Kepada siapa saja Imunisasi harus diberikan?
14. Bagaimana cara mengetahui apakah sudah di Imunisasi?
15. Yang perlu diperhatikan dalam imunisasi
16. Bagaimana cara pemberian imunisasi?
17. Memotivasi ibu-ibu agar membawa bayinya dan juga semua wanita subur dating di Pos Vaksinasi/Posyandu/Puskesmas/Rumah Sakit dan lain-lain pada tanggal yang sudah ditetapkan
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
GAWAT DARURAT
Tujuan SKK Gawat Darurat
1. Dapat mengaplikasikan tanda-tanda SKK Gawat Darurat
2. Dapat mengaplikasikan cara melakukan resusitasi oleh 1 penolong atau 2 penolong
3. Mengaplikasikan keadaan patah tulang dan dapat memasang bidai
4. Menggunakan alat komunikasi radio
Materi
1. Alamat
2. Cara menyampaikan laporan
3. Cara menilai pernafasan dan nadi
4. Cara menghentikan pendarahan
5. Membalut luka
6. Tanda-tanda shock
7. Tindakan untuk mengatasi shock
8. Sistimatika penanggulangan penderita gawat darurat
9. Resusitasi
10. Cara meminta pertolongan segera
11. Cara mengamankan penderita/korban dan tidak memperberat keadaannya
12. Bidai
13. Transportasi penderita
14. Dalam memperagakan cara pemimpin regu Pramuka
KRIDA BINA GIZI
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
PERENCANAAN MENU
TUJUAN SKK PERENCANAAN MENU
1. Menguraikan penggolongan bahan makanan menurut fungsinya.
2. Menguraikan cara penyusunan menu seimbang dengan benar.
3. Menguraikan proses pemasakan yang memenuhi syarat gizi dan kesehatan.
4. Mampu menyusun menu seimbang untuk 3 (tiga) hari.
MATERI
1. Zat gizi dalam bahan makanan.
2. Hidangan makanan sedarhana.
a. Menu gizi seimbang.
b. Merencanakan menu gizi seimbang untuk sehari.
3. Merencanakan menu seimbang untuk 3 (tiga) hari.
4. Memasak menu lengkap untuk sekali makan.
5. Kebutuhan gizi perorangan.
6. Penggunaan daftar bahan makanan penukar.
7. Langkah – langkah perencanaan menu seimbang.
8. Merencanakan menu sekali makan untuk orang banyak.
9. Prinsip perencanaan menu.
a. Memenuhi kebutuhan gizi
b. Sesuai dengan dana yang tersedia
c. Disukai dan memuaskan konsumen yang diberi makan
10. Manfaat suatu perencanaan menu.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
DAPUR UMUM MAKANAN DARURAT
TUJUAN SKK DAPUR UMUM MAKANAN DARURAT
1. Menguraikan persyaratan menu makanan darurat.
2. Menyusun penyelenggaraan dapur umum untuk kegiatan pramuka tingkat nasional.
3. Menilai makanan darurat.
4. Membimbing kelompok pramuka di bawahnya dalam pelaksanaan makanan darurat.
MATERI
1. Arti dapur umum makanan darurat.
2. Syarat – syarat makanan darurat.
3. Perlengkapan dapur umum makanan darurat.
4. Tenaga.
a. Tenaga – tenaga yang bekerja di dapur umum makanan darurat
b. Tenaga yang dikerjakan harus memiliki sikap tenang, tangkas dan cekatan.
c. Untuk memperlancar pekerjaan dan mempermudah pengawasan, petugas – petugas di Dapur umum makanan darurat.
d. Sikap bekerja.
5. Perencanaan menu makanan darurat.
6. Pembagian makanan.
7. Administrasi dapur umum makanan darurat.
8. Persiapan dapur umum makanan darurat.
a. Menentukan lokasi dapur umum makanan darurat.
b. Menyiapkan dapur umum makanan darurat.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
UPAYA PERBAIKAN GIZI KELUARGA (UPGK) DALAM POS PELAYANAN TERPADU (POSYANDU)
TUJUAN TKK – UPGK
1. Melaksanakan kegiatan UPGK di Posyandu.
2. Mengembangkan kegiatan UPGK di Posyandu.
3. Melaksanakan penyuluhan gizi keluarga di Posyandu.
4. Melaksanakan indicator Kadarzi.
MATERI
1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK).
2. Tujuan UPGK
a. Secara umum : meningkatkan kegiatan gizi anggota keluarga.
b. Secara terperinci.
3. Kegiatan umum UPGK.
4. Posyandu.
5. Kegiatan UPGK
a. Kegiatan kesehatan di Posyandu.
b. Kegiatan UPGK di Posyandu.
c. Waktu pemberian.
6. Pengertian keluarga mandiri sadar gizi (kadarzi)
7. Sasaran kadarzi.
8. Sasaran UPGK di Posyandu.
9. KMS – Balita.
10. Tujuan PMT Penyuluhan.
11. PMT Penyuluhan dapat disiapkan.
12. Bagaimana cara mempersiapkan menu acara PMT Penyuluhan.
13. Penyelenggara UPGK/Posyandu.
14. Paket pertolongan gizi.
15. UPGK mempunyai 3 tujuan pokok
16. Tujuan pos pelayanan terpadu
17. Peran pramuka dalam membantu kegiatan penimbangan dan pengisian KMS.
18. Peranan dalam membantu persiapan kegiatan posyandu.
19. Peranan dalam membantu membagikan paket pertolongan gizi.
20. Peranan dalam membantu penyelenggaraan PMT penyuluhan.
21. Peranan dalam mengisi formulir pencatatan dan pelaporan UPGK.
22. Pemantauan pertumbuhan balita.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
PENYULUHAN GIZI
TUJUAN
1. Mengklarifikasikan bahan makanan menurut zat – zat gizi.
2. Menjelaskan berbagai pesan gizi yang baku.
3. Memahami mengenai keadaan gizi.
4. Melaksanakan penyuluhan aneka ragam makanan gizi seimbang di wilayahnya menggunakan alat – alat peraga dan metoda yang sederhana dan tepat.
5. Melaksanakan penyuluhan penyebab kurang gizi.
MATERI
1. Mengenal tiga fungsi makanan.
2. Susunan menu gizi seimbang.
3. Peragaan bahan makanan.
4. Aneka ragam bahan makanan.
5. Memperagakan cara memasak yang benar.
6. Penerapan cara memasak.
7. Memilih bahan makanan bergizi.
8. Memasak secara beregu.
9. Membuat/mempersiapkan alat peraga untuk penyuluhan gizi.
10. Pemanfaatan pekarangan.
11. Melaksanakan penyuluhan gizi berdasarkan KMS.
12. Melakukan penyuluhan kurang vitamin A.
13. Melaksanakan penyuluhan anemia gizi atau kurang darah.
14. Melaksanakan penyuluhan mengenai diare/mencret.
15. Sandiwara/simulasi penyuluhan gizi.
SYARAT KECAKAPN KHUSUS (SKK)
MENGENAL KEADAAN GIZI
TUJUAN
1. Menjelaskan tanda gizi kurang/buruk dan gizi lebih pada para Pramuka diwilayahnya.
2. Menjelaskan cara pengisian KMS-balita dan KMS Anak Sekolah dengan benar.
3. Menjelaskan jumlah balita gizi kurang/masalah gizi yang utama lainnya di daerahnya.
4. Membantu merujuk kasus gizi buruk pada balita di daerahnya.
MATERI
1. Masalah gizi di Indonesia.
2. Pengertian :
a. Gangguan akibat kurang yodium (GAKY)
b. Anemia gizi
c. KEP (kurang energy protein)
d. Kurang vitamin A
e. Gizi lebih
3. Tanda – tanda penyakit gangguan akibat kurang yodium (GAKY)
4. Kurang Energi Protein (KEP)
5. Tanda – tanda kurang vitamin A.
6. Menilai keadaan gizi diri sendiri
7. Mengenali keadaan gizi balita dan anak remaja.
8. Menilai keadaan gizi pada orang dewasa (>18 tahun) menggunakan IMT (Indeks Massa Tubuh).
9. Memantau berat badan dan tinggi badan.
10. Cara menilai pembesaran kelenjar gondok.
11. Merujuk kasus gizi buruk.
KEWASPADAAN GIZI MASYARAKAT
MATERI
1. Cara mengenal keadaan gizi.
2. Cara mengukur tinggi badan (TB) dan menimbang berat badan (BB).
KRIDA BINA OBAT
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PEMAHAMAN OBAT
TUJUAN
1. Dapat memberi contoh tentang arti, guna, dan bahaya obat.
2. Dapat memberikan contoh obat yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama pada diare, penyakit kulit, batuk, demam, kecacingan dan obat luka bakar ringan.
3. Dapat memberikan contoh bahaya penggunaan obat yang melampaui takaran dan obat yang memakai resep dokter.
4. Dapat memberikan contoh cara menyimpan obat yang baik dan benar.
MATERI
1. Mengetahui arti, guna, dan bahaya obat.
2. Mengetahui obat yang dapat dipergunakan untuk pertolongan pertama.
3. Mengetahui bahaya penggunaan obat yang melampaui takaan dan obat yang memakai resep dokter.
4. Mengetahui cara menyimpan obat yang baik dan benar.
5. Mengetahui tanda-tanda obat yang rusak.
6. Obat-obat yang dapat digunakan untuk pertolongan pertama :
a. Obat diare
b. Penyakit kulit
c. Batuk
d. Demam
e. Penyakit kecacingan
f. Obat luka bakar ringan
7. Mengerti tentang penggolongan obat dan dapat menyimpan obat-obatan.
8. Mengetahui jenis-jenis obat terlarang
9. Melatih sedikitnya seorang pramuka atau anggota masyarakat.
10. Dapat memberi penyuluhan tentang pemahaman obat.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
TAMAN OBAT KELUARGA
TUJUAN
1. Membuat contoh/ramuan TOGA dari 10 jenis TOGA.
2. Memberikan penyuluhan tentang TOGA.
MATERI
1. Pengertian taman obat keluarga.
2. Fungsi taman obat keluarga.
3. Macam tanaman obat.
a. Jenis tanaman obat.
b. Bagian tanaman yang digunakan.
c. Cara panen.
4. Ramuan obat tradisional.
a. Batuk tanpa demam untuk orang dewasa dan anak-anak.
b. Batuk disertai pilek untuk dewasa dan anak-anak.
c. Sariawan.
d. Demam pada anak-anak.
e. Panu.
f. Panu dan kurap.
g. Bisul.
h. Bengkak.
i. Obat mencret.
j. Obat cacing.
k. Obat kencing manis.
5. Cara pembuatan simplia.
a. Pencucian.
b. Pembuatan.
c. Pengeringan.
d. Sortasi.
e. Pewadahan.
6. Cara pengawetan.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA,
PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF LAINNYA
TUJUAN
1. Menjelaskan tentang arti penyalahgunaan narkotika, alcohol dan zat adiktif lainnya.
2. Menjelaskan tentang ketergantungan dan tanda-tanda penyalahgunaan zat adiktif lainnya.
3. Menjelaskan tentang kelompok rawan yang mengarah penyalahgunaan zat adiktif lainnya.
4. Mengenal UU No. 9/1976 tentang narkotika
5. Mengetahui cara pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika,alcohol,dan zat adiktif lainnya.
6. Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, alcohol dan zat adiktif lainnya.
7. Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan zat aditif.
8. Telah melatih sedikitnya satu orang anggota pramuka atau masyarakat dalam bidang pencegahan atau penyalahgunaan zat adiktif.
MATERI
1. Mengerti apa yang disebut : Narkotika, Psikitropika dan zat adiktif lainnya.
2. Mengeri arti penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
3. Mengerti apa yang dimaksud dengan ketergantungan.
4. Pramuka ini harus telah memenuhi SKK pencegahan dan penanggulangan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
5. Mengetahui tanda-tanda penyalahgunaan dan ketergantungan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
6. Dapat melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika da zat adiktif lainnya.
7. Mengenai Undang-undang No. 9 Tahun 1976 tentang narkotika.
8. Telah melatih sedikitnya satu orang pramuka atau anggota masyarakat sehingga memenuhi SKK (memperoleh TKK) pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
9. Dapat member keterangan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
BAHAN BERBAHAYA BAGI KESEHATAN
TUJUAN
1. Mengetahui bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak.
2. Mengetahui zat pewarna dan bahan alam yang biasa digunakan untuk makanan.
3. Mengetahui arti kadaluarsa yang tercantum pada makanan kaleng atau susu dalam karton.
4. Dapat membuat makanan atau minuman yang tidak membahayakan kesehatan.
5. Dapat menjelaskan kepada temen-temennya untuk tidak enggunakan zat warna yang tidak boleh digunakan.
6. Menjelaskan bahan yang berbahaya bagi kesehatan.
7. Menjelaskan bentuk rupa penyebab kerusakan makanan kaleng.
8. Menjelaskan sedikitnya 2 macam zat warna dari bahan alam dan sintetis yang boleh digunakan untuk makanan.
9. Mengerti akibat penggunaan at pewarna sintesis yang membahayakan kesehatan apabila digunakan dalam makanan.
10. Mengerti maksud penggunaan pemanis buatan.
11. Dapat menunjukkan kadaluwarsa pada kaleng makanan/minuman.
12. Dapat emberikan penyuluhan kepada sekelompok pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan, bentuk dan rupa makanan kaleng yang rusak dan penggunaan zat pewarna dari bahan sintetis serta bahayanya.
13. Telah melatih seorang pramuka atau anggota masyarakat tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.Mengetahui peraturan pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
14. Mengetahui peraturan Pemerintah tentang bahan berbahaya bagi kesehatan.
MATERI
1. Mengerti bentuk dan rupa makanan kalengan yang rusak.
2. Mengerti zat warna dari bahan alam yang biasa digunakan untuk makanan.
3. Mengerti kadaluwarsa yang tercantum pada makanan atau minuman kaleng atau minuman atau susu dalam karton.
4. Bahan yang dimakan/diminum membahayakan kesehatan.
5. Zat warna kimia/sintesis yang dapat digunakan dalam makanan.
6. Makanan dan minuman yang tidak membahayakan kesehatan.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PEMBINAAN KOSMETIKA
TUJUAN
1. Dapat menunjukkan kosmetika yang rusak.
2. Dapat membuat bedak (bedak dingin), pembasmi bau badan, pencuci rambut dan minyak rambut.
3. Dapat membuat detergen.
4. Dapat membuat sabun.
5. Dapat memberikan penyuluhan kepada sekelompok anggota pramuka atau anggota masyarakat lainnya tentang cara pembuatan kosmetika.
6. Tahu peraturan-peraturan tentang kosmetika.
7. Dapat mengusahakan perusahaan pembuatan kosmetika.
8. Telah melatih seorang anggota pramuka dalam bidang pembinaan kosmetika.
MATERI
1. Mengerti kegunaan kosmetika secara lebih luas.
2. Kosmetika sehari-hari yang kita gunakan.
3. Bahan kosmetika yang berasal dari tanaman lidah buaya, orang aring, kemiri dan daun mangkokan dapat memelihara rambut.
4. Contoh kosmetika yang dapat digunakan turun-temurun sejak nenek moyang kita.
5. Cara pembuatan kosmetika sederhana.
6. Tahu peraturan-peraturan tentang kosmetika.
7. Membuat sabun dan detergen.
KRIDA BINA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI RUMAH TANGGA
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di rumah tangga.
2. Memahami manfaat PHBS di rumah tangga.
3. Dapat melaksanakan PHBS di rumah tangga.
4. Mengerti syarat rumah tangga ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di rumah tangga.
6. Mampu memahami materi PHBS di rumah tangga.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di rumah tangga.
8. Mampu membina PHBS di rumah tangga bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di rumah tangga dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di rumah tangga.
2. Manfaat melaksanakan PHBS di rumah tangga.
3. Peran Pramuka dalam melaksanakan PHBS di rumah tangga pada lingkungan rumah, teman sebaya dan lingkungan sekitarnya.
4. Syarat rumah tangga ber-PHBS.
5. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
6. Memberi bayi ASI eksklusif.
7. Menimbang balita setiap bulan.
8. Menggunakan air bersih.
9. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
10. Menggunakan jamban.
11. Memberantas jentik di rumah.
12. Makan sayur dan buah setiap hari.
13. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
14. Tidak merokok di dalam rumah.
15. Langkah – langkah penerapan PHBS di rumah tangga pada keluarga dan teman sebaya.
16. Langkah – langkah penerapan PHBS di rumah tangga pada lingkungan masyarakat.
17. Memberikan penyuluhan PHBS di rumah tangga dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI SEKOLAH
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di sekolah.
2. Memahami manfaat PHBS di sekolah.
3. Dapat melaksanakan PHBS di sekolah.
4. Mengerti syarat sekolah ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di sekolah.
6. Mampu memahami materi PHBS di sekolah.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di sekolah.
8. Mampu membina PHBS di sekolah bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di sekolah dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di sekolah.
2. Manfaat melaksanakan PHBS di sekolah.
3. Peran Pramuka dalam melaksanakan PHBS di sekolah pada lingkungan keluarga dan teman sebaya.
4. Syarat sekolah ber-PHBS.
5. Tidak jajan di sembarang tempat, harus di kantin sekolah.
6. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
7. Buang air kecil dan buag air besar di jamban sekolah.
8. Mengikuti kegiatan olahraga di sekolah.
9. Tidak merokok di sekolah.
10. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan minimal 6 bulan sekali.
11. Membuang sampah pada tempatnya.
12. Memberantas jentik di sekolah.
13. Langkah – langkah penerapan PHBS di sekolah pada keluarga dan teman sebaya.
14. Langkah – langkah penerapan PHBS di sekolah pada lingkungan masyarakat.
15. Memberikan penyuluhan PHBS di sekolah dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI TEMPAT – TEMPAT UMUM
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di tempat – tempat umum.
2. Memahami manfaat PHBS di tempat – tempat umum.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
4. Mengerti syarat tempat – tempat umum ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
6. Mampu memahami materi PHBS di tempat – tempat umum.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
8. Mampu membina PHBS di tempat – tempat umum bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di tempat – tempat umum dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di tempat – tempat umum.
2. Manfaat PHBS di tempat – tempat umum.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
4. Syarat tempat – tempat umum ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di tempat – tempat umum.
6. Menggunakan air bersih.
7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
8. Menggunakan jamban.
9. Membuang sampah pada tempatnya.
10. Tidak merokok di tempat – tempat umum.
11. Menutup makanan dan minuman.
12. Tidak meludah sembarangan.
13. Memberantas jentik di tempat – tempat umum.
14. Langkah – langkah penerapan PHBS di tempat – tempat umum pada keluarga dan teman sebaya.
15. Membina PHBS di tempat – tempat umum bagi masyarakat.
16. Memberikan penyuluhan PHBS di tempat – tempat umum dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI TEMPAT KERJA
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di tempat kerja.
2. Memahami manfaat PHBS di tempat kerja.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat kerja.
4. Mengerti syarat tempat kerja ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat kerja umum.
6. Mampu memahami materi PHBS di tempat kerja umum.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di tempat kerja .
8. Mampu membina PHBS di tempat kerja bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di tempat kerja dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di tempat kerja.
2. Manfaat PHBS di tempat kerja.
3. Dapat melaksanakan PHBS di tempat kerja.
4. Syarat tempat kerja ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di tempat kerja.
6. Mengkonsumsi makanan bergii dari kantin di tempat kerja.
7. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
8. Tidak merokok di tempat kerja.
9. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
10. Menggunakan air bersih.
11. Memberantas jentik di tempat kerja.
12. Menggunakan jamban.
13. Membuang sampah pada tempatnya.
14. Langkah – langkah penerapan PHBS di tempat kerja pada keluarga dan teman sebaya.
15. Langkah – langkah penerapan PHBS di tempat kerja pada lingkungan masyarakat.
16. Memberikan penyuluhan PHBS di tempat kerja dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
TUJUAN
1. Memahami pengertian PHBS di institusi kesehatan.
2. Memahami manfaat PHBS di institusi kesehatan.
3. Dapat melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
4. Mengerti syarat institusi kesehatan ber-PHBS.
5. Mampu mengingatkan keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
6. Mampu memahami materi PHBS di institusi kesehatan.
7. Mampu mengajak keluarga dan teman sebaya untuk melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
8. Mampu membina PHBS di institusi kesehatan bagi lingkungan keluarga, teman sebaya dan masyarakat.
9. Mampu memberikan penyuluhan PHBS di institusi kesehatan dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
MATERI
1. Pengertian PHBS di institusi kesehatan.
2. Manfaat PHBS di institusi kesehatan.
3. Dapat melaksanakan PHBS di institusi kesehatan.
4. Syarat institusi kesehatan ber-PHBS.
5. Peran pramuka dalam melaksanakan PHBS di institusi kesehatan pada lingkungan keluarga dan teman sebaya.
6. Menggunakan air bersih.
7. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun.
8. Menggunakan jamban.
9. Membuang sampah pada tempatnya.
10. Tidak merokok di institusi kesehatan.
11. Tidak meludah sembarangan.
12. Memberantas jentik di institusi kesehatan.
13. Langkah – langkah penerapan PHBS di institusi kesehatan pada keluarga dan teman sebaya.
14. Langkah – langkah penerapan PHBS di institusi kesehatan pada lingkungan masyarakat.
15. Memberikan penyuluhan PHBS di institusi kesehatan dengan menggunakan metode dan media yang sesuai.
lengkap sekali, thanks infonya ya, SYARAT KECAKAPAN KHUSUS (SKK)
ReplyDelete